Rabu, 03 Februari 2021

Cerita Singkat Di Hari Sabtu dan Minggu Dalam Ihtiar Pengobatan Agus Heri Susanto

 

Beliau (Agus Heri Susanto) yang setiap harinya dipanggil Heri memiliki 4 anak diantara nya yang paling besar Niken Kartika yang saat ini sebagai anggota Polri yang bertugas Polres Tanggerang, anak yang ke dua Danang saat ini masih menjalani pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yaitu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintahan, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat, semester akhir yang saat ini magang kerja di kelurahan Jagakarsa, anak yang ke tiga bernama Dian yang saat ini duduk di bangku SMA negeri di Jakarta Selatan dan anak yang kecil bernama Nadia yang lagi mengenyam pendidikan di SMP negeri. Ke 4 anak dari pasangan Agus Heri Susanta dan Yuliani semuanya berpristasi dalam bidang bela diri dan ke empatnya selalu menjuarai saat ada turnamen.


Pada awal tahun baru 2021 bulan Januari Agus Heri mengalami tidak enak badan, tidak seperti biasanya bila ada rasa sakit tidak pernah dirasa dan selalu mengutamakan tugas negara dalam hal ini Agus Heri sebagai pengayom masyarakat yaitu di POLRI, namun pada Kamis tanggal 6 Januari 2021 Agus Heri merasakan hal yang aneh pada perutnya dalam hal ini tidak bisa buang air besar.  Hari itu juga sama anaknya yang pertama ( Niken Kartika ) dibawanya ke rumah sakit dan diberi obat untuk membantu dalam melancarkan buang air besar, memang saat obat diminum Agus Heri bisa kebelakang namun yang dikeluarkan cuma sedikit. Keesok harinya anak pertamanya melihat Papa nya kadang-kadang melihat menahan rasa sakit dan akhirnya malamnya di bawa ke rumah sakit Cilandak, setibanya di rumah sakit diperiksa lebih intensip, dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata sakit yang dialami Agus Heri serius sehingga diputuskan untuk menjalani operasi besar. Saat mau menjalani operasi di hari Sabtu (9-1-2021) siang pukul 13.00 WIB Agus Heri terlihat tegar dan sehat sempat menegur kita semua.  Operasi berjalan lancar selesai pukul kurang lebih mendekati pukul 17.00 WIB.  Kira-kira menjelang mahrib Agus Heri sudah siuman.

Dari hasil operasi tersebut semua makanan yang sudah lama mengendap di perut Agus Heri dikeluarkan dan ternyata bukan itu saja melainkan juga mengalami sakit usus buntu yang sadah akut.

Pada hari minggunya seperti biasa saya dan ibunya anak-anak jalan pagi sambal cari sarapan dan tak lupa sekalian membawakan bekal sarapan untuk Niken yang saat itu pesan untuk dibawakan sarapak bubur.  Setibanya saya dan istri saya di rumah sakit saat lagi ngobrok membicarakan proses sakit dan operasi Agus Heri, rupanya saat itu suster membawa Agus Heri ke ruang bagian rontgen lewat di samping saya ngobrol sehingga dengan tidak sengaja melihatnya dan memberi semangat bahkan Agus Heri sempat memanggi saya “ Pak Bud” dan aku tanya bisa tidur semalam dia menjawab bisa.

Setengan jam kemudian kemungkinan pukul 08.30 wib selesai analisa dari pemeriksaan paska operasi, suster memanggil keluarga pasien dan Yuli serta istri saya menghadap untuk mendengarkan penjelasan dokter jaga, berita sangat mengejutkan bawasannya Agus Heri mengalami gagal ginjal rupanya, jadi rupanya Agus Heri selama ini sudah komplikasi namun tidak pernah dirasa, karena selama ini sebenarnya sudah dikasih tanda-tanda ke tubuh Heri namun tidak dihiraukan mungkin karena fisik yang bagus dan tidak memahami hal itu sehingga cuma, diberi obat warung, dikeroki dan dipijat-pijak sudah terasa baikan.  Dan hari itu juga ( Minggu 10-01-2021 ) saran dokter jaga harus dirujuk ke rumah sakit lainnya untuk menjalani cuci darah dan yang ada ruang ICU nya, Saya dan Niken segera meluncur ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, setibanya di rumah sakit segera menanyakan hal tersebut kepada petugas, setelah menunggu sekian lama dan kesabaran akhirnya menjelang mahrib dari kedua rumah sakit sudah ok disiapkan administrasi penunjangnya. Disaat proses pemindahan pasien ada kendala masalah mobil ambulan yang didalamnya seharusnya ada peralatan ke dokteran yang memadahi untuk kebutuhan si pasien itu tidak ada dari kedua rumah sakit mengingat saat itu juga ada peristiwa pesawat jatuh dan dimasa pandemi Covid 19 sehingga banyak mobil ambulan yang dikonsentrasikan ke peristiwa tersebut.  Namun berkat kesabaran dan pertolongan Allah SWT akhirnya mobil ambulan yang lengkap dengan peralatan dan juga suster didapat, mobil langsung meluncur ke Rumah Sakit Cilandak.  Selelah proses pemindahan alat-alat ke pasien dan pasien dimasukkan ke mobil segeralah meluncur ke rumah sakit Polri dalam hal ini pemberangkatannya setelah Mahrib.

Setibanya di rumah sakit, pasien ditangani oleh tim medis Rumah Sakit Polri diruang ICU dan menunggu esok harinya untuk menjalani cuci darah, Alhamdulillah sudah agak tenang dan lega kami semua karena segala daya upaya pemindahan pasien berjalan dengan baik.  Saya dan istri tidak ikut mengantarkan ke rumah sakit menunggu perkembangan dari rumah.  Disaat kami tidur nyenyak di rumah kira-kira pukul 02.00 wib ada telpon/kabar dari rumah sakit yang cukup mengagetkan bawasannya Agus Heri mengalami kritis, bagaimana tidak kaget disaat pemindahan baik-baik saja kok tiba-tiba ada kabar yang demikian, rupanya darahnya sudah terinfeksi, kami semua langsung lemas dan sudah tidak tenang di rumah, tim medis sudah bekerja dengan maksimal guna menyelamatkan Agus Heri dengan segala cara dan tindakan diupanyakan demi nyawa pasien… Namun Allah SWT punya kehendak lain untuk kebaikan Agus Heri, pada pukul kurang lebih 10.30 WIB hari Senin 11 Januari 2021, Agus Heri berpulang ke Rahmatullah meninggalkan istri, anak-anak, ibu, adik dan saudara yang tercinta.   Semoga Allah menerima segala amal ibadahnya, diampuni segala dosa dan kesalahannya serta ditempatkan di tempat yang paling layak di sisi-Nya.

Jenasah Almarhum dimakamkan setelah disholatkan di masjid terdekat dan makamnya pun tidak jauh dari tempat tinggal, sehingga proses pemakamannya berjalan.

“Selamat buat Agus Heri yang telah tenang di alam sana semoga Husnul Khatimah” dan Buat Keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan keikhlasan.

Aamiin yaa robbal’alamiin